MENGUNGKAP CARA PEMBUATAN MADU
HERBAL DAN KHASIATNYA TERHADAP PENGOBATAN KANKER
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi syarat
mengikuti Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional di SMP Negeri 3 Tuban
pada tahun ajaran 2011/2012
Oleh:
Elista Sandy
Leila Cahyani
NISN
: 9972850937
PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
SMP NEGERI 3 TUBAN
Jln.
Sunan Kalijaga No.67 Telp.(0356) 326102 Fax.(0356)326102 Tuban
Website:http://www.smpn3sbituban.com
Email:smpn3sbituban@yahoo.co.id
2012
PENGESAHAN
Karya Tulis
Ilmiah “Mengungkap Cara Pembuatan
dan Khasiat Madu Terhadap Pengobatan Kanker” tahun 2012 oleh :
Nama :
Elista Sandy Leila Cahyani
NISN :
9972850937
No. Induk :
7772
Judul :
Mengungkap Cara Pembuatan dan Khasiat Madu Terhadap
Pengobatan Kanker
Telah disahkan untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian
Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional 2011/2012
Tuban,
14 Februari 2012
Pembimbing Wali
Kelas
H. ROCHMAN, S.Pd WAHYU
SETYAWATI, S.Pd
NIP: 19590126 198112 1 001 NIP:
19570930 197803 2 005
MOTTO
“Pikiran bukanlah wadah untuk diisi
melainkan
kayu bakar yang siap untuk
dinyalakan”
“Bersikaplah kukuh seperti batu
karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri
kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu.”
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya
tulis ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapak
Dr. H. Soesetijo, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 3 Tuban
2. Bapak
H. Rochman, S.Pd selaku pembimbing penulisan karya tulis ilmiah
3. Kedua
orang tua yang sangat mendukung dan membantu dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini
4. Teman-teman
yang telah menghibur saat penulis sedang jenuh.
5. Para
pengarang buku yang menjadi sumber resensi penulis
KATA PENGANTAR
Semesta alam dan sumber
segala pengetahuan atas bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaian Karya
Tulis yang berjudul “Mengungkap Cara
Pembuatan dan Khasiat Madu Terhadap Pengobatan Kanker”
Penulis sangat menyadari karya tulis
ini masih ada banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun diharapkan dapat menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada,
sehingga karya tulis ini dapat bermanfaat.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini, khususnya kepada :
1.
Bapak Dr. H. Soesetijo, M.Pd selaku
Kepala SMP Negeri 3 Tuban
2. Bapak H. Rochman, S.Pd selaku pembimbing
penulisan karya tulis ilmiah
3.
Kedua orang tua yang sangat mendukung
dan membantu dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
4. Teman-teman yang telah bersedia menghibur
saat penulis sedang jenuh.
5. Para pengarang buku yang menjadi sumber
resensi penulis
Semoga Allah SWT memberikan balasan
yang setimpal atas bantuan dan pengorbanan mereka kepada penulis . Amin ya
Rabbal Al Amin
DAFTAR ISI
1. HALAMAN SAMPUL……………………………………………………….. i
2. HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. ii
3. HALAMAN MOTTO…………………………………………………………... iii
4. HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………... iv
5. KATA PENGANTAR………………………………………………………... v
6. DAFTAR ISI…………………………………………………………………. vi
7. BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1
A. LATAR
BELAKANG……………………………………………….. 1
B. BATASAN
MASALAH……………………………………………... 1
C. RUMUSAN
MASALAH…………………………………………….. 1
D. TUJUAN
PENULISAN…………………………………………….... 2
E. SISTEMATIKA
PENULISAN………………………………………. 2
8. BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………… 4
9. BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………. 5
10.
BAB IV PENUTUP…………………………………………………….............. 10
A. KESIMPULAN……………………………………………………..... 10
B. SARAN…………………………………………………………………. 10
11. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....... 11
12.
LAMPIRAN……………………………………………………………………. 12
13. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS……………………………………… 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Madu
merupakan salah satu produk lebah paling istimewa. Selain berfungsi sebagai
pemanis, madu juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Untuk
menyembuhkan suatu penyakit, biasanya madu dipakai dengan cara meramunya dengan
beberapa tanaman obat. Hasil ramuan ini disebut dengan madu herbal.
Sebagian besar masyarakat
Indonesia belum mengetahui khasiat dan cara pembuatan madu herbal. Lebah
sendiri sebagai pengolah madu sepanjang hidupnya selalu memakan sari buah yang
selanjutnya diolah menjadi madu yang sangat lezat.
Menurut penelitian tingkat kemanisan madu
yang diolah lebah sejak jutaan tahun yang lalu sampai sekarang selalu dalam
standar yang sama. Padahal para lebah di seluruh dunia tak pernah mengadakan
seminar untuk membuat kesepakatan dalam memproduksi mutu madu.
B. BATASAN
MASALAH
Untuk
memudahkan para pembaca, penulis membatasi masalah pada karya tulis ilmiah ini
hanya sebatas cara pembuatan dan khasiat madu terhadap pengobatan kanker di
Indonesia.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja macam-macam teknik pembuatan madu
herbal dan bagaimana cara
pembuatannya?
D. TUJUAN
PENULISAN
1. Penulisan ini bertujuan untuk menerangkan
secara sistematis berbagai
cara pembuatan madu herbal untuk
penyembuhan penyakit dalam.
2. Penulisan
ini dibuat untuk memberikan solusi alternatif kepada penderita
kanker dalam usaha pengobatannya.
3. Penulisan
ini untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir Sekolah
dan Ujian Akhir Nasional di SMP
Negeri 3 Tuban pada tahun ajaran
2011/2012.
E. SISTEMATIKA
PENULISAN
1. HALAMAN SAMPUL
2. HALAMAN PENGESAHAN
3. HALAMAN MOTTO
4. HALAMAN PERSEMBAHAN
5. KATA PENGANTAR
6. DAFTAR ISI
7. BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
B. BATASAN
MASALAH
C. RUMUSAN
MASALAH
D. TUJUAN
PENULISAN
E. SISTEMATIKA
PENULISAN
8. BAB II KAJIAN PUSTAKA
9. BAB III PEMBAHASAN
10.
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
11. DAFTAR PUSTAKA
12.
LAMPIRAN
13. DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
CARA
Cara
merupakan metode, siasat, jalan (aturan, system) melakukan sesuatu
tindakan; jalan yang ditempuh (memecahkan
masalah)
B. PENGERTIAN
PEMBUATAN
Pembuatan adalah proses, cara,
perbuatan membuat.
C. PENGERTIAN KHASIAT
Khasiat
adalah nilai guna atau manfaat penyembuhan dalam hal obat-obatan.
D. PENGERTIAN
MADU
Madu
adalah cairan sangat manis yang dihasilkan oleh lebah setelah menghisapnya dari
bunga.
E. PENGERTIAN
PENGOBATAN
Pengobatan
adalah proses, perbuatan, cara mengobati
F. PENGERTIAN
KANKER
Kanker
merupakan penyakit yang disebabkan oeh ketidakteraturan perjalanan hormon
sehingga mengakibatkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal, tumor
ganas
BAB III
PEMBAHASAN
A. Macam-macam
Teknik Pembuatan Madu Herbal dan Cara Pembuatannya
Teknik
pembuatan madu herbal :
- Maserasi
- Pencampuran dekok
- Infusa
- Fermentasi
1. MASERASI MADU HERBAL
Teknik maserasi dilakukan
dengan cara memasukkan bahan herbal baik
lunak maupun keras ke dalam wadah dan
merendamnya dengan madu segar.
Wadah tersebut ditutup dan dibiarkan
selama beberapa bulan. Cara membuat
maserasi sebagai berikut :
1. Pilih bahan yang
masih segar. Bahan tersebut dicuci (dibersihkan), dikupas, dan dipotong tipis,
lebih tipis lebih baik.
2. Bahan
ditimbang dan dimasukkan ke dalam madu segar. Perbandingan
bahan segar dan madu adalah
1:4. Artinya, jika tersedia bahan segar 100
gram, madu yang digunakan untuk
merendam sebanyak 400 gram.
3. Wadah
yang digunakan adalah stoples kaca atau wadah yang terbuat dari
keramik. Semua permukaan bahan
yang dipotong tipis harus terendam dalam
madu. Campuran ini diaduk
secara berkala menggunakan kayu dan disimpan
pada suhu kamar. Pada proses
maserasi madu akan menarik zat aktif yang
berasal dari herbal karena madu
bersifat higroskospis yaitu, menarik air dari
bahan herbal segar.
2.SIRUP MADU HERBAL
Sirup madu adalah campuran
dekok dengan madu. Sedangkan dekok adalah
hasil rebusan konsentrat herbal yang
berasal dari bahan tanaman keras (kulit
kayu, umbi yang keras, atau
biji-bijian. Cara membuat dekok sebagai berikut :
1. Siapkan
bahan kering herbal / simplisia (bagian tanaman yang telah
dikeringkan berkadar air
rendah) 25-30 gram atau bahan segar (bagian
tanaman yang baru dipanen)
75-90 gram.
2. Bahan
tersebut diiris tipis dan direbus dalam air mendidih sebanyak 750 cc
hingga volumenya menjadi 250 cc
(1/3 bagian)
3. Air
rebusanya disaring. Larutan hasil penyaringan disebut dengan dekok.
Wadah yang digunakan untuk
merebus bahan ini sebaiknya terbuat dari
tanah, keramik, stainless steel, atau pirex (panic kaca
tahan panas).
3. CAMPURAN
MADU DEKOK
Umumnya, campuran madu dengan
dekok adalah dua bagian madu dan satu
bagian sari rebusan herbal. Dekok
yang telah dicampur madu daya simpannya
mencapai 2-3 bulan. Cara pembuatannya
adalah sebagai berikut :
1. Hancurkan
bahan herbal dengan mortar, kemudian diulek.
2. Tuang
air mendidih ke dalan bahan yang telah dihancurkan dengan
perbandingan 900 cc air untuk
40 gram bahan kering.
3. Tutup
campuran tersebut dan biarkan selama satu malam. Esok harinya,
saring dan ambil airnya.
4. Panaskan
larutan dalam wadah terbuka sampai volumenya menjadi 20 cc
(memanaskan selama 1,5 jam
dengan api kecil). Setelah itu, larutan
ditambah dengan madu.
4. CAMPURAN
MADU INFUSA
Infusa adalah sediaan cair yang
dibuat dengan cara mengekstrak simplisia
nabati dengan air pada suhu 90˚ C
selama 10-15 menit yang dihitung sejak air
mendidih. Bahan yang digunakan dalam
infusa berasal dari bahan yang lunak
(simplisia daun dan bunga) seperti daun
kumis kucing, daun meniran, daun
pegagan, bunga mawar, bunga melati
dan daun sambiloto. Cara membuat infusa
adalah sebagai berikut :
1. Siapkan
simplisia kering 25-30 gram atau bahan segar 75-90 gram.
2. Rebus
bahan tersebut dalam air mendidih 500 cc selama 15 menit atau
sampai volumenya menjadi 20 cc.
3. Setelah
direbus airnya disaring dan hasil penyaringan ini disebut infusa.
Untuk membuat infusa yang akan
dicampur dengan madu adalah sebagai
berikut :
1. Jumlah
air untuk merebus simplisia kering sebanyak 25-30 gram atau herbal
segar 75-90 gram adalah 300 cc.
2. Bahan
tersebut direbus hingga volumenya menjadi 150 cc.
3. Setelah
disaring, larutan dicampur dengan 150 cc madu, atau jika akan
dibuat menjadi sirup perlu
dicampur dengan 300 cc madu (1:2)
4. Pencampuran
dilakukan dengan cara diaduk sambil dipanaskan pada suhu
kurang 60˚ C.
Campuran madu infusa memiliki
daya tahan satu bulan.
5. CUKA MADU
Cuka madu adalah hasil
fermentasi larutan madu. Cara membuat cuka madu
adalah madu diencerkan dengan air,
lalu ditutup dan disimpan selama9-
12 bulan. Fermentasi terjadi secara
alami tanpa penambahan zat tertentu (ragi).
B. MADU SEBAGAI PENGOBATAN PENYAKIT KANKER
1. ANTIOKSIDAN MADU HERBAL SEBAGAI PENGOBATAN
KANKER
Kanker merupakan penyakit yang diakibatkan oleh
pembelahan sel yang
abnormal dan tidak terkontrol. Riset membuktikan bahwa salah
satu penyebab
utama kanker adalah radikal bebas, senyawa kimia reaksi
oksidasi. Kualitas
lingkungan yang semakin menurun menjadikan radikal-radikal
bebas makin
banyak dan menyebabkan kerusakan pada sistem antioksidan
tubuh. Untuk itu,
tubuh membutuhkan asupan antioksidan dari luar.
Kemampuan madu
sebagai antioksidan diteliti dengan menggunakan metode
elektrokimia yang
menunjukkan kemampuan bahan dalam mereduksi radikal
bebas. Madu yang diuji
berasal dari 12 wilayah, semuanya menunjukkan
kemampuan antioksidan yang
memadai (nilai 0,9 terhadap kandungan fenol)
Hasil
penelitiannya mengungkapkan bahwa di dalam madu terkandung
vitamin yang berfungsi
sebagai antioksidan, seperti vitamin C dan E. Vitamin ini
adalah penangkal radikal bebas,
salah satu penyebab dari penyakit kanker.
Penelitian lainnya juga
menyebutkan bahwa empat sendok makan madu setiap
hari ternyata membantu
meningkatkan antioksidan dalam tubuh hingga 5%–12%.
2. MENGURANGI EFEK SAMPING
RADIOTERAPI PADA KANKER
Dalam proses penyembuhan
termasuk meminimalisir efek pengobatan
kanker, produk perlebahan ternyata
berperan sangat penting. Selain
kemampuannya memperkuat imunitas tubuh
juga karena memiliki zat-zat yang
sangat penting untuk meregenerasi
sel-sel. Sebab, sebagaimana kita ketahui dalam
proses penyembuhan kanker, melemahnya
imunitas dan terbunuhnya sel-sel sehat
adalah efek yang paling utama dan paling
mengerikan.
Dalam
satu studi Jepang, para ilmuwan melihat pengurangan dalam ukuran
pertumbuhan kanker pada tikus yang
diberi madu. Hal itu membuktikan bahwa
sel-sel kanker dihilangkan dan masa
hidup tikus tersebut semakin diperpanjang
karena madu dapat menyebabkan apa yang
dikenal sebagai bunuh diri sel
Balopoptoses atau memiliki dampak
langsung atau racun bagi sel-sel membantu
sistem kekebalan tubuh yang melawan
pertumbuhan sel-sel kanker.
Penyembuhan kanker dengan radioterapi
sering menimbulkan berbagai efek
samping. Pada pasien kanker orofaring
sering muncul efek samping mukositis.
Empat puluh pasien yang mendapatkan
radioterapi, diberi kombinasi pemberian
madu 20 ml, yang diminum 15 menit
sebelum radioterapi, 15 menit dan 6 jam
sesudahnya. Ternyata, madu mampu
menurunkan efek samping terjainya
mukositis secara nyata (tinggal 20%). Penelitian
terbaru oleh Gribel dan
Pashinskii menunjukkan bahwa madu memiliki
zat anti tumor dan anti metastasis.
Lebih jauh lagi, madu berpotensi mempunyai
aktifitas antitumor sebagai obat
kemoterapi seperti fluorourasil dan siklofosfamid.
Untuk tujuan pengobatan,
dianjurkan mengonsumsi seratus gram madu
sehari dan maksimal dua ratus gram.
Dengan syarat, dalam sehari tersebut tidak
diperbolehkan mengonsumsi gula sama sekali.
Pengonsumsian madu yang
berlebihan diduga dapat menyebabkan
diabetes mellitus tipe II. Sebaiknya, madu
dalam dosis tersebut dibagi menjadi:
- Pagi :
30-60 gram
- Siang : 40-80 gram
- Sore : 30-60 gram.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Madu herbal berkhasiat sebagai obat penyakit
kanker yang dihasilkan oleh
lebah.
Makananan yang sangat lezat, lembut dan disukai semua orang dari
berbagai
usia.
2. Tuhan menciptakan
makanan ini yang kaya gizi, mineral dan vitamin untuk
dikonsumsi
oleh manusia sebagai makanan yang membantu menjaga kesehatan
dan
system kekebalan tubuh manusia.
B. SARAN
Dengan demikian, setelah kita tahu
manfaat yang hebat dari madu herbal,
penulis menyarankan para pembaca supaya
mengkonsumsi madu minimal satu
sendok makan setiap hari sebelum makan karena
akan membantu menjaga
kesehatan tubuh kita.
LAMPIRAN
A. Lebah madu yang sedang menghisap nektar pada
bunga
B. Lebah madu dan sarangnya
C. Hasil nektar yang telah diolah oleh lebah
(madu)
DAFTAR PUSTAKA
R,
Aden. 2010. Manfaat & Khasiat Madu
Keajaiban Sang Arsitek Alam. Yogyakarta: Hanggar Kreator.
Suranto,
Adji. 2004. Khasiat & Manfaat Madu Herbal. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
http://mutialailani.wordpress.com/2010/08/30/pengonsumsian-madu-sebagai-alternatif-pencegahan-dan-pengobatan-kanker/
(diakses pada tanggal 2 Maret 2012 20:13)
(Diakses pada tanggal 2 Maret 2012 20:28)
(Diakses pada tanggal 2 Maret 2012 20:45)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama :
Elista Sandy Leila Cahyani
Alamat : Jl. Brawijaya No.
16 Tuban
Tempat,
tanggal lahir : Kediri, 26 Januari 1997
Agama : Islam
Jenis
kelamin : Perempuan
Cita-cita : Pengusaha
Hobbi : Karate dan
browsing internet
Pendidikan
formal : - TK Hang Tuah 10 Surabaya
(2002-2003)
- SD Islam 51 Tuban (2003-2009)
- SMP Negeri 3 Tuban (2009-sekarang)
Prestasi :
- Juara I Kejuaraan Karate “Dandim Cup” (Kata eks. brgu.)
- Juara I Kejuaraan Karate “Dandim Cup”
(Kumite -43kg)
- Juara II Kejuaraan Karate “PORKAB” (Kata
brgu cadet)
- Juara III Kejuaraan Karate “PORKAB” (Kata
peror. cadet)
- Juara III Kejuaraan Karate “Jombang
se-Jatim” (Kata brgu)
- Juara II Kejuaraan Karate “Nasional
Terbuka” (Kata brgu)
- Juara II Kejuaraan Karate “Terbuka
se-Tuban” (Kata peror.)
- Juara I Kejuaraan Karate “Terbuka se-Tuban”
(Kata brgu.)
Nomor
Hp : +6289678062309
E-mail : elista.sandy9e@yahoo.com
Facebook : Elista Dragoste
Gladiatorealasta
Twitter : https://twitter.com/#!/elista_leca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar